Mengapa masyarakat buang sampah ke selokan, bukan ketempat sampah?

Buang sampah ke tempat sampah aja kok susah sih?. Hm, ternyata membuang sampah ke tempat sampah itu memang bukan perkara mudah lho. Masalahnya adalah tempat sampahnya yang tidak ada. Dibeberapa lokasi sebut saja di Layung sari 1, Bogor Selatan. Saat saya jalan kaki, saya melihat sampah plastik disepanjang jalan terutama di selokan. Beberapa hari lalu saya juga sempat olahraga pagi di BNR. Pada hari minggu terserbut disepanjang jalan saya juga tetap menemukan sampah plastik terutama yang ada diselokan. Ini kan jadi pertanyaan, mengapa masyarakat buang sampahnya ke selokan bukan ketempat sampah?. Setelah saya melihat disekitar tempat tersebut, ternyata saya juga tidak menemukan tempat sampah. Ini mungkin yang jadi penyebab masyarakat lebih suka buang saja terserah dimana dengan dalih tempat sampahnya saja tidak ada.

Nah mungkin awalnya hanya dari selokan. Lalu sampah tersebut terbawa hingga kesungai ci Sadane dan Ciliwung dan berakhir di Jakarta. Pada akhirnya, Sungai di Jakartalah tempat sampah yang sebenarnya.

Dari satu keluarga

Ke - 5 Keluarga

Ke - Satu Kampung

Gambar ini diambil dari detik.com

Mungkin tulisan ini juga bisa jadi hanya sekedar tulisan saja. Yang kalau anda atau saya baca mungkin tidak memberikan efek apa-apa buat kebersihan lingkungan. Otak kita telah disetting oleh diri kita sendiri. Kita diatur untuk bersikap biasa saja ketika melihat sampah ada diselokan. Kita diatur untuk biasa saja ketika melihat sampah berserakan dijalan. Perlu ada setting ulang terhadap otak agar saat kita melihat itu semua kita menjadi benci. Dan dari sini baru ada tindakan. 

Kesalahan kita adalah, kita memajang tulisan "jangan buang sampah kesungai" tepat didekat sungai. Tetapi kita tidak memberikan tempat membuang sampah yang lain. Kita tahu bahwa buang sampah kesungai itu dapat menyebabkan banjir, entoh kita juga tetap melakukannya. Kalau begini, Kapan ya Indonesia bebas sampah?.

Jika kebersihan itu sebagian dari iman, maka saya katakan, sebagian dari iman kita masih lemah.