Lebaranya terlalu cepat

Lebaran adalah momen indah yang hanya bisa dinikmati oleh orang Indonesia. Lebaran sering dijabarkan dengan kata 'lebar'. Yang bisa berarti membuka pintu maaf yang selebar-lebarnya. Atau dalam kenyataannya hanya di Indonesia yang saat lebaran semua orang membuka pintunya lebar-lebar. 

Hmm sebetulnya menurut saya, tahun ini puasanya benar-benar sebentar. Jadi lebaran itu tibanya terlalu cepat. Baru saja puasa 3 minggu kok seminggu lagi sudah lebaran. Sangat menyebalkan!. Seharusnya lebaran tibanya jangan terlalu cepat, nanti saja bulan depan hehe. Pasti banyak yang ptotes ya. Tapi memang begitulah isi hati saya. Entah karena setiap harinya saya bekerja sehingga puasa menjadi tidak terasa atau memang waktu yang berputar terlalu cepat.


Lebaran dimundurin


Bagaimanapun, saya tetap bahagia bukan main. Bukan soal setelah lebaran kita bebas makan dan minum. Kalau itu mah hal klasik lah.. puasa ya sudah pasti tidak makan dan minum selama waktu yang ditentukan. Jadi sudah jelas tidak perlu dipersoalkan. Lebaran dalam pikiran saya adalah momen buat memfilter seberapa tingkat ibadah puasa seseorang. Apa hanya sekedar tidak makan minum saja?. Apakah sekedar lepas kewajiban lantas setelah itu balik lagi seperti semula (sebelum puasa)?. 

Sudah umum di Indonesia ini khususnya didaerah tempat saya tinggal, jika mendekati puasa semuanya seperti semut yang diundang dengan gula. Dari mana saja datang ke tempat ibadah dan mengerjakan amal baik. Itu memang seharusnya. Tetapi ketika sudah lewat masa puasa, atau sudah sampai dipenghujung bulan Ramadhan, mungkin hanya beberapa saja yang benar-benar terlihat menjadi orang yang bertaqwa. Yakni setelah puasa, ia semakin baik dalam beribadah dan semakin menjauh dari perbuatan dosa. 

Sebagian lagi, ya seperti semut itu tadi. Ketika sudah selesai makan gula lalu tidak pernah kembali kecuali dilempar gula lagi. Tapi insyaAllah yang baca artikel ini mah termasuk golongan orang yang taqwa. Amiin. 

Ngomong-ngomong, apakah anda juga merasakan bahwa lebaran terlalu cepat?. Apakah anda tidak rela jika puasa berakhir?. Selamat kalau begitu, berarti anda sudah menjalani 'puasa' yang sebenarnya.

Post a Comment

6 Comments

  1. Aaamiiin.. Berarti saya termasuk pembaca yang taqwa ya, hihihi..

    Tapi emang bener Mas, saat ramadhan masjid lebih ramai, tapi sesudahnya sepi lagi, yang sholat ke Masjid ya orang-orangnya itu-itu lagi... Hadeh..

    Saya juga seringnya dibawa kerja, jadi nggak berasa puasanya Mas...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin aja pokoknya.. ^^

      Iya, ya begitulah.. Kalau kerja puasa jadi nggak kerasa ya mas. Ini aja menurut saya kecepetan lebarannya.

      Delete
  2. iyaa nih, lebarannya terlalu cepat -_- andai waktu bisa diulang lagi deh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, pengennya puasa aja lagi tiap bulan. Biar thr-an juga tiap bulan hahai.

      Delete
  3. yaaa, begitulah waktu, kadang tidak terasa waktu bulan puasa akan cepat berakhir, banyak manfaat dibulan ramadhan yang saya temukan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sangat tidak terasa mbak.. tahun ini puasa wush banget kayak angin. TT

      Delete

Berkomentarlah yang baik dan sopan.
Jangan berkomentar diluar dari Topik (OOT)
Diharap untuk tidak menempelkan link dalam bentuk apapun.
Komentar dengan link akif maupun non-aktif tidak akan ditampilkan.
Terimakasih.