Qori
Mantap sekali! Qori Internasional berduet membawakan sholawat
Sudah pernah dengar sholawat mukhtar atau yang sering disebut al-kirom?. Sholawat ini memang dikhususkan untuk mereka, Qori yang setiap harinnya 'makan' lagam Al-Quran nan sulit. Dijamin, bagi yang belum pernah menuntut ilmu tilawah bakal kesulitan untuk mencoba sholawat ini. Karena didalam sholawat mukhtar, selain nada-nada yang tinggi dan nafas yang panjang, dalam membawakannya juga dibutuhkan konstentrasi penuh.
Karena teks sholawat ini agaknya terlalu panjang untuk dibawakan sendiri, biasanya selalu dibawakan secara kelompok atau grup. Ada yang bagian mudahnya, yakni yang dibawakan bersama, dan juga ada yang sangat sulit dan dibawakan secara duet maupun solo. Teks sholawat mukhtar dapat dilihat disini.
Karena teks sholawat ini agaknya terlalu panjang untuk dibawakan sendiri, biasanya selalu dibawakan secara kelompok atau grup. Ada yang bagian mudahnya, yakni yang dibawakan bersama, dan juga ada yang sangat sulit dan dibawakan secara duet maupun solo. Teks sholawat mukhtar dapat dilihat disini.
Meskipun sejatinya harus dibawakan secara grup, tetapi tidak buat dua maestro tilawah ini. Dengan piawainya, beliau-beliau ini mampu 'melahap' semua nada tinggi dan panjang. Bahkan didalam video berdurasi kurang dari setengah jam tersebut, terdapat beberapa nada yang mendapat improvisasi. Mantap sekali pokoknya!. Jika anda tidak mendengarnya, saya yakin anda akan menyesal.
Esensi dari video tersebut adalah, bahwasanya sholawat seharusnya dibawakan dengan sebaik-baiknya. Dengan suara yang baik dan tentunya dengan kaidah membaca yang benar. Namun kenyataannya, kita sering bukan mendengar sholawat yang terkesan dibawakan dengan 'letoy' alias tidak bertenaga. Didalam sholawat tidak pernah ada kata-kata yang sedih. Semuanya adalah murni berisi pujian terhadap Rasulullah SAW. Tapi karena dalam pembawaannya banyak memakai nada yang sedih, akhirnya malah menjadi letoy itu tadi. Didalam video tersebut juga dibuktikan, meski membawakan nada yang ke hijaz-an, tetap mantap dan membuat merinding para pendengarnya.
Tetapi diluar itu, sholawat yang dibaca tetap mendapat pahala. Mau bacanya jelek atau bagus, tetap mendapat kebaikan bagi yang mengamalkannya. Hanya saja untuk menimbulkan rasa cinta dari orang yang mendegarkan, diperlukan latihan agar sholawat menjadi enak didengar. Dari mendengar, lama-lama mencari siapa sih yang membawakan?. Lalu akhirnya terbawa untuk melantunkannya juga. Ini seperti virus positif yang menular dengan cepat.
Mari, didalam bulan yang penuh rahmat ini kita sering mengisi hari-hari dengan sholawat. Ingat, semua pahala di dobelin oleh Allah. Jadi tunggu apa lagi?. Let's get pray.. shollu 'ala Muhammad!.
Post a Comment
2 Comments
Kalau mereka sih memang jagonya ya Mas.. Coba dong Mas Ary bikin videonya di Yutub deh
ReplyDeleteSaya mah nggak bakat bawain sholawat mukhat ini mas.. Hehe.
DeleteBerkomentarlah yang baik dan sopan.
Jangan berkomentar diluar dari Topik (OOT)
Diharap untuk tidak menempelkan link dalam bentuk apapun.
Komentar dengan link akif maupun non-aktif tidak akan ditampilkan.
Terimakasih.