Renungan
Sudah buat resolusi tahun ini?
Sebuah pertanyaan pernah dilontarkan oleh pembicara pada seminar yang saya hadiri. Simple, tapi tidak pernah terpikir dari tahun ke tahun. Ia bertanya, "Apa sih pentingnya memperingati tahun baru?". Lalu tentu saja didalam otak kami ada jawaban yang sudah pasti berbeda. Pertanyaan berikutnya diajukan, "Apa pentingnya buat saya?". Dan apa itu resolusi, perlukah kita buat?. Mari kita lihat jawaban beliau,
1.Melihat sejenak kebelakang
Bukan berarti kita "nengkok kearah belakang". Ini adalah makna tidak sebenarnya. Artinya adalah melihat apa saja yang telah kita lakukan selama tahun ini (sekarang 2014). Bahasa inggrisnya adalah me-review atau melihat lagi. Ada baiknya jika kita selalu melakukan hal ini setiap hari bukan hanya saat pergantian tahun saja. Caranya bagaimana?. Coba kita tanya kepada diri masing-masing, apakah ditahun lalu kita punya perubahan besar?. Sudahkah kita mencapai apa yang dicita-citakan?.
Jawaban saya adalah belum.. dan sekali lagi belum. Ary 18 th saat itu tidak pernah berpikir hal seperti ini. Kerjanya cuma kerja dan main saja, tak ada media pembelajaran.
2. Fokus pada tujuan
Intinya, kita harus fokus kepada impian. Fokus sendiri bisa diibaratkan seperti sinar laser. Jika dia berpencar dan tidak dipusatkan disatu titik, maka hasilnya kurang maksimal bahkan tidak bisa menembus benda. Tetapi jika disatukan maka bisa menjadi kekuatan yang mematikan, semua benda bisa dibakar habis. Tak ada yang bisa menghalanginya.
Jawaban pribadi?. Lagi, saya juga tidak fokus. Bahkan impian saja samar-samar, ngeblur tidak jelas. Terlalu banyak fokus yang sama sehingga mengurangi kekuatan dalam mengejar fokus utama. Satu-satunya cara menghindari tidak fokus adalah dengan "membuat skala prioritas". Apa yang penting dan menjadi fokus utama kita kejar, tinggalkan yang kurang penting buat masa depan.
Fokus saya cuma kerja, memberikan yang terbaik untuk perusahaan dan sekolah. Guru kami disekolah pernah berpesan, "kerja kamu minimal satu tahun". Itu berarti kami tidak diijinkan meninggalkan perusahaan tempat bekerja sejak lulus kecuali bila ada kondisi darurat. Misalnya saja teman saya yang harus rela resign sesudah 3 bulan bekerja bersama. Alasannya, sakit dan sudah tidak betah. Pihak sekolah mau kami bertahan agar adik kelas nanti bisa punya kesempatan masuk perusahaan yang sama karena ada kakak kelas yang bekerja disana dengan baik.
3.Miliki resolusi tahun ini
Saya tidak mengerti apa itu resolusi. Tengak-tengok ternyata sebelah kiri saya sudah tahu apa itu resolusi, begitu pula sisi sebaliknya. Hingga anak baru gede ini sadar kalau dari rombongan, hanya saya dan teman saja yang belum pernah mendengar kata "resolusi". Akhirnya diberikanlah contoh resolusi tersebut dalam bentuk tulisan. Misalnya, "26 April 2015 ini saya ingin berhenti total dari ngrokok". Dengan begini sudah tak ada lagi alasan untuk tidak berhenti. Dan agar lebih kuat, resolusi seperti ini ditempel didinding dan dapat dibaca semua orang. Terakhir,
4.Tentukan cara mencapai resolusi tersebut.
Agar kita bisa mencapai "Berhenti ngrokok", tentu harus ada tahapan. Tidak ada yang instan toh?. Jadi cara terbaiknya adalah dengan metoder reduksi (pengurangan). Satu hari biasa 1 bungkus kemudian dikurangi menjadi setengah. Lalu bulan depan dikurangi lagi jadi 1/4. Maret sudah tinggal 1/8 bungkus. April akhir cuma tinggal setengah batang perhari. Bulan selanjutnya berhenti ngrokok. Lho?. Kan janjinya tanggal 26, berarti resolusinya failed dong?. Ya tidak!. Masa gara-gara telat 20 hari saja terus merokok lagi seperti semula?. Resolusi harus dicapai apapun yang terjadi. Jikapun telat, itu masih lebih baik dari pada tidak punya sama sekali. Yang penting ada progres atau peningkatan.
Tujuan utama memperingati adalah mengingat kembali. Meminimalisir kesalahan tahun lalu dan fokus pada tahun ini. Lalu menjadikannya cara agar lebih mudah mencapai tujuan.
Lalu sudahkah anda menyiapkan satu dua resolusi di tahun 2015 ini?. Saya sudah.^^
Post a Comment
2 Comments
Saya sudah rapel per lima tahun buat agenda hidup hehe/..../
ReplyDeleteHmm keren mas.. tahun berapa nih?. Jangan2 bikinnya tahun 2009? :))
DeleteBerkomentarlah yang baik dan sopan.
Jangan berkomentar diluar dari Topik (OOT)
Diharap untuk tidak menempelkan link dalam bentuk apapun.
Komentar dengan link akif maupun non-aktif tidak akan ditampilkan.
Terimakasih.