Motivasi
Masalah dan Solusinya
Assalamu'alaykum. wr. wb
Tahun 2016 sudah berlalu dan datang tahun 2017. Ini mirip dengan judul artikel ini, ketika sebuah masalah datang, maka masalah tersebut akan berakhir dengan sebuah solusi. Pada kesempatan ini saya ingin menuliskan berbagai hal yang saya alami di tahun 2015 sampai 2017 saat ini. Yang menurut saya, hal ini perlu saya tulis untuk saya ingat-ingat sendiri. Yang selanjutnya saya harap tulisan sederhana ini juga bisa menjadi pengalaman bagi anda.
Memutuskan untuk Resign dari Perusahaan pertama
2015 akhir desember, saya memutuskan untuk resign dari perusahan pertama tempat saya bekerja. Yang inshaAllah itu adalah perusahaan terakhir juga. Saya bekerja sudah hampir 3 tahun diperusahaan tersebut. Dan dengan alasan tidak betah serta melihat ada kesempatan besar diluar perusahaan maka saya coba untuk resign. Tapi bukan coba-coba biasa. Karena ini menentukan hidup saya selanjutnya. Keputusan ini merubah 180 derajat kehidupan saya. Yang biasanya saya harus bangun pagi lalu bersiap bekerja, pulang sore hari dan lalu tidur. Saat itu pikir saya, hidup saya seperti mesin pencetak uang bagi orang lain. Saya tidak melihat adanya perkembangan kepribadian didalam diri. Yang ingin saya capai diperusahaan tersebut sebetulnya adalah bagaimana saya bisa bekerja dengan baik dan mendapat prestasi tertentu. Namun upaya yang sudah saya lakukan belumlah cukup. Rasanya tubuh dan pikiran ingin sekali membuka pintu perusahaan lebar-lebar dan keluar melihat berbagai kesempatan yang ada. Sehingga dengan senang hati saya melepaskan pekerjaan pertama saya sebagai assistance operator.
Sebelum Resign
Sebelum Resign saya mencari berbagai jenis usaha yang memungkinkan untuk saya jalankan tanpa meinggalkan rumah. Saat itu pikir saya saya ingin jadi designer. Sempat mencari tempat kursus design di Bogor. Tapi saya lihat tidak ada yang spesial ditempat tersebut. Jadi tidak jadi. Lalu saya coba buka lapak menerima design apa saja termasuk mendesign wajah menjadi vector. Saya menghadapi masalah. Ternyata nggak ada yang mau menerima jasa saya. Sulit mencari orang yang mau, walaupun pada akhirnya ada beberapa order yang masuk, tapi 4 jam mendesign saya hanya dibayar dengan uang yang tidak seberapa. Waktu itu saya jadi kecil hati. Saya pikir jika sehari bisa mengerjakan 2 design saja seharusnya saya bisa mengumpulkan setidaknya Rp.100.000 per hari. Tapi pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati. Alias harus sabaaarrr. Karena design yang kita buat belum tentu diterima oleh client. Apalagi kita harus menghadapi client yang ingin designnya buagus tapi nawar harga sampai setengahnya. Bikin design sudah capek masih ditawar, minta revisi pula. Duh.. sabarr.
Lalu akhirnya..
No!. It is not my job. Saya pilih untuk menjalankan Usaha lain.
Saya menemukan peluang lain. Yakni Jualan jajanan anak. Saya dan kakak saya memilih pisang coklat yang lagi hits waktu itu. Aduh, usaha yang satu ini luar biasa. Perjuangan kami harus bangun pagi jam 2! kadang jam 1!. Kami harus membuat pisang coklat, dari mulai memotong pisang menjadi 3, menutupnya dengan kulit lumpia, mengelemnya dengan tepung, lalu menggorengnya. Menatanya dan mendatanya. Uwih!!. Pekerjaan yang luar biasa melelahkan. Satu minggu full mengerjakan itu badan saya drop. Saya kena darah tinggi. 3 minggu mengerjakannya kami menerima hasil sekitar 1,5 Juta. Bersih. Tapi, jika diteruskan.. tidak. Namun, ada kejadian yang membuat saya berhenti mengerjakan usaha tersebut. Usaha siang malam bersama kakak, raib dicuri orang. Ada orang yang entah dari mana, dia mengambil uang celengan yang isinya 1,5 juta tersebut. Menyisakan uang recehan sebesar 300 ribu. Tadinya kami ingin memulainya dari awal, tapi kami sakit hati. Bahkan saya sempat ber su-uzon ke kakak saya. Saya pikir dia yang mengambilnya. Tapi ternyata bukan. Kami bertengkar dan kami menyudahi usaha ini.
Mencoba peluang lain
Saya lihat ada hal yang dulu saya kerjakan, K-link. Saya melihat bahwa ini usaha sampingan yang modalnya tidak besar namun potensinya cukup bagus. Dan saya langsung terjun. Sampai saat ini saya terus menjalankannya karena minim resiko. Dan lelahnya bekerja disini tidak seperti yang sudah-sudah. Namun kembali saya mengalami berbagai kendala. Hampir-hampir saya berhenti. Tapi dikala mau berhenti saya ingat, bahwa sudah 4 jenis pekerjaan yang saya lakukan. Kesemuanya belum ada yang 100% berhasil. Lalu saya sedikit melihat kebelakang.. selama setahun banyak sekali kegagalan. Saya tahu ada pola yang salah yang saya lakukan.Yakni, saya menghindari masalah bukan menyelesaikannya.
Blog ini dulu sampai saat ini memberi saya penghasilan yang tidak tetap. Tapi saya juga pernah mengerjakan blog ini selama setahun penuh dan mencoba berbagai hal namun tak kunjung ada hasilnya. Sampai akhirnya 2016 saya tinggalkan. Namun ternyata apa yang sudah saya usahakan ada hasilnya juga. Blog ini menghasilkan rupiah dari GA. Blog ini tetap produktif walaupun saya tinggalkan. Artinya, potensinya maish besar.
Dari pengalaman tersebut saya mempelajari bahwa setiap kali saya ketemu masalah, yang saya lakukan adalah mencoba memecahkannya, dan ketika tidak berhasil, saya menghindarinya. Saya rasa pola ini salah. Berkarier dibidang apa saja itu membutuhkan pola yang sama, yakni menyelesaikan masalah demi masalah sambil fokus pada hasil akhir.
Saat bekerja menjadi assistance operator, saya mendapat berbagai masalah. Tapi saya merasa masalah itu terlalu rumit dan kusut. Oh, itu mungkin tidak bisa diselesaikan. Padahal jika saya membuka pikiran itu hanya masalah kecil. Tapi tentu saya tidak boleh menyesal. Karena jika tidak keluar maka tidak ada pengalaman. Nothing to lose.
Saat usaha mendesign, saya juga mendapat masalah. Masalah itu tidak dapat saya selesaikan sendiri. Dan saya terlalu cepat menyimpulkan bahwa itu gagal. Padahal saya baru memulai. Harusnya masalah itu saya selesaikan dan menapaki pelan-pelan tangga sampai sukses menjadi designer hebat. Tidak masalah, karena ilmu mendesign saya masih ada dan suatu waktu akan terpakai.
Saat usaha pisang coklat, saya lagi-lagi mendapat masalah. Kali ini ujian. Dan pola yang saya lakukan saya mencari nikmat, dan menghindari sengsara. Saya tidak mau melakukannya lagi, padahal dipekerjaan apapun semuanya akan ada kalanya dapat nikmat dan ada kalanya mendapat sengsara.
Jadi, Saat ini apapun masalahnya saya yakini bahwa Allah SWT sudah menyiapkan segala solusi untuk masalah tersebut. Namun kita harus bertawakal 100%. Jangan berhenti berikhtiar 100% juga. InshaAllah segalanya akan lebih baik. Semoga bermanfaat.
Post a Comment
0 Comments
Berkomentarlah yang baik dan sopan.
Jangan berkomentar diluar dari Topik (OOT)
Diharap untuk tidak menempelkan link dalam bentuk apapun.
Komentar dengan link akif maupun non-aktif tidak akan ditampilkan.
Terimakasih.