Terkena Ranjau Paku di Pemda Cibinong

Ranjau paku memang sering dipakai oleh beberapa orang untuk melakukan kejahatan kepada pemilik motor. Beberapa tahun lalu, ranjau jenis ini marak dibicarakan. Ternyata sampai saat ini, ranjau paku dan beling masih ada, bedanya jika dulu ranjau banyak masuk TV, sekarang masih banyak tapi tidak disorot oleh TV lagi.

Motor kena ranjau


Selama memiliki kendaraan roda dua, saya baru pertama kali terkena ranjau paku. Ada sedikit pengalaman yang saya ingin ceritakan juga di blog ini tentang sebenarnya ranjau itu siapa yang memasang?.

Jadi, waktu itu saya dan teman ngaji saya sedang melaksanakan takbir ‘idul adha. Namun setelah jam 11 malam saya diajak ke rumah temannya teman saya. Kami pergi ke daerah cijeruk bogor. Disana jalannya gelap karena minim penerangan selain itu banyak juga tukang tambal ban disepanjang jalan.
Sesaat sebelum sampai di rumah temannya teman saya itu, kami kena ranjau beling. Beling itu pecahan kaca atau semacamnya. Karena motor kami bocor, akhirnya kami masukan ke tambal ban terdekat. Disitu kami sebenarnya mulai curiga karena jam 11 malam kok banyak sekali yang mengantri untuk nambal ban?. Akhirnya disini kami mengetahui bahwa sebenarnya yang memasang ranjau beling itu ya pemilik tambal ban tersebut.

Awalnya sih kami Cuma ngobrol saja, sampai tiba-tiba salah seorang penjaga tambal ban yang kami kunjungi tersebut mengambil botol kaca. Dan dia melemparkannya kejalanan didepan kami. Mungkin mereka sudah sangat gelap mata hingga melakukan hal yang sangat membahayakan pengguna kendaraan roda dua.

Nah, kali ini saya bersama bu mommy, parner kerja saya sedang melintas di jalan Pemda-Karadenan. Dan saat diperempatan jalan ban motor belakang saya kena. Dan, lucunya kami berhenti tepat didepan tukang tambal ban. Anda tahu yang saya pikirkan?. Terkadang pikiran kami mulai su’uzon kepada tukang tambal ban tersebut. Tapi kami tetap bertanya-tanya kenapa paku itu bengkok?. Padahal kalau memang terjatuh dari seseorang yang membawa paku maka paku yang nyangkut di ban motor saya seharusnya lurus hehe. Dan tidak mungkin nyangkut.

Kemudian saya hanya berhitung saja, jika dalam satu hari ada 5 orang yang ganti ban karena terkena ranjau dan harus ganti ban dalam, maka 5 x 35.000 adalah 175.000. Hm menguntungkan juga ya.


Tapi artikel ini tidak bermaksud menyudutkan tukang tambal ban lho ya?. Karena saya yakin yang melakukan hal tidak terpuji ini hanya beberapa saja alias tidak semuanya. Kedua, saya juga yakin bahwa Allah selalu membagikan rejeki kepada mahluknya secara adil. Jadi tidak perlu melakukan kecurangan atau kejahatan hanya untuk mendapat ‘rejeki panas’. 

Dan untuk pengendara motor, semoga kita jadi waspada jika melintas dijalan yang sepi karena bisa jadi kejahatan mengintai kita semua.

Post a Comment

1 Comments

  1. Wah, kalo caranya kayak gitu, namanya curang itu. Tapi emang sih bukan lagu lama itu, banyak oknum yang sengaja. Mungkin si TV mulai lelah ngeliput yang kayak gituan mas..

    ReplyDelete

Berkomentarlah yang baik dan sopan.
Jangan berkomentar diluar dari Topik (OOT)
Diharap untuk tidak menempelkan link dalam bentuk apapun.
Komentar dengan link akif maupun non-aktif tidak akan ditampilkan.
Terimakasih.