Ini paket lho SUPER kampret dari bang Satio

Android memang boros kuota sehingga banyak penggunanya yang selalu membeli paket internet untuk menghemat kuota. Berbagai pilihan paket internet pun ditawarkan oleh operator seluler di Indonesia. Semuanya berlomba memberikan yang terbaik untuk masyarakat, namun tidak semua mampu memberikan yang terbaiknya. Malahan, beberapa benar-benar menjerat masyarakat secara diam-diam. Lihat info lebih lanjut di : Ada mafia pulsa listrik?. Ada juga kok mafia kuota

Seperti apa menjerat masyarkat secara diam-diam itu?. hari ini akan saya buktikan bahwa ada operator bernama bang Satio saya panggil bang karena dia sudah lama menjadi operator dan lebih tua dari saya. Ini hanya penyamaran nama saja, sebut saja satio. Oke langsung ke kejadian pertama.


Pada kejadian pertama ini, saya membeli paket internet yang katanya sih 4,5 GB seharga 50.000 tapi itu juga dibagi-bagi sehingga sebetulnya saya hanya mendapat jatah 2 GB saja. Ini kecurangan pertama dari bang Satio. Tapi tidak apa-apa, saya tetap membeli. Karena hanya Bang satio yang sinyalnya rada lumayan ditempat saya. 


Ups, sensor saya nggak work, jadi angka 363 dan beberapa lainnya tidak ketutup hehe. Biarin. Tanggung soalnya. Hm pada gambar diatas, saya sudah sukses mendaftar paket super kampret dari bang satio. Tapi sebelumnya saya sudah mendaftar paket harian sebesar Rp.2000 rupiah per hari dengan kuota 30 MB. Sehingga sisa 0.6 Mb tersebut diakumulasi atau dikumpulkan ke kuota terbaru saya yang ternyata cuma dikasih 1,5 GB untuk dipakai seharian. Selain itu katanya bonus. Lihat masa Berlakunya, yakni sampai tanggal 3 bulan Oktober 2015.


Kurang ajarnya, setiap hari pulsa saya terpotong 2 ribu rupiah karena sebelumnya paket internet harian tersebut ternyata memakai sistem berlangganan dan harus distop dengan mengetik UNREG. Kalau tidak, jika kuota 30 MB habis maka akan memotong pulsa yang ada. jadi saat itu juga saya ketik UNREG lalu saya kirim ke Bang Satio.


Saya makin benci sama Bang Satio, dan berkali kali saya menyebut nama dia dengan menghilangkan i dan o nya. Kenapa?. Ternyata dia menikung kuota yang baru saja saya beli. Setelah saya mendapat kiriman dari Bang Sat, dia bilang kalau "Anda telah berhenti dari paket Super Internet Harian 30 MB. Untuk Kembali menggunakan paket Internet ketik *123# pilih super kampret atau http gak usah disebut. Puas internet + tlp 6 menit hub *123445678#". 

Anda lihat kan?. Saya hanya berhenti paket Harian, tapi ternyata tidak!. Bang Satio ini juga menyetop paket saya yang bulanan sekaligus. Sehingga kuota saya yang katanya 4,5 GB langsung hangus dan saya tidak bisa internetan lagi. Nih screenshotnya.


Saya mengetik Usage dan mengirimkannya ke Bang satio supaya saya bisa memeriksa apa benar kuota saya hangus?. Dan ternyata dia membalas seperti ini "Anda belum terdafat di Pakte super Kampret. Untuk menghindari tariff internet retail, dafat paket super internet bla, bla bla..". Saya tidak puas. Lalu saya chek berkali kali dengan mengirim Usage. Dan ternyata jawaban dia sama saja.  

Apa ini saya yang bodoh atau dia yang menipu?.

Hm, saya akhirnya mencari cara bagaimana sebetlunya proses un registrasi atau pembatalan registrasi dai bang satio yang benar. Tapi saya tidak menemukan prosedur tersebut. Dia hanya mengatakan ketik UNREG kirim ke saya. Itu saja. Dia juga tidak memberi tahu bahwa UNREG ini artinya kuota langsung hangus saat itu juga. Jadi menurut saya ini penipuan!. Dan saat ini saya berpikir, jika setiap harinya ada minimal ada 20 orang saja yang jerat begini, maka dia sudah untung sampai 50 x 20 = 1 juta. Ya, dalam hari dia sudah untung 1 juta dari hasil menipu.

Apa saya bodoh?. Tidak. Karena saya punya kenalan Bang Tri, yang lebih profesional dan jujur. Saya bisa membeli 2 macam paket sekaligus. Dia tidak memakai sistem langganan. Jadi ketika kuota habis dia tidak menyunat pulsa utama saya diam-diam. Lalu dia juga jujur, Jika kuota yang saya beli 1,25 Gb ya saya menerima sebesar 1,25 Gb tanpa di embel-embel bonus atau apapun. Itu juga sudah bisa dipakai kapan saja.

Apa saya terlalu lebay?

Tidak juga, ini memang hanya uang sebesar Rp.50.000 yang bsia dipakai untuk BAB 10 kali untuk orang seperti saya, saya juga bisa membeli lagi paket yang baru yang lebih mahal. Tapi bukan itu maksud saya. Ini hanya informasi, bahwa di Indonesia sekarang ini apa-apa sudah di tikusin secara diam-diam. Dan kerugian ditanggung oleh masyarakat contohnya ya saya dan rekan kerja saya. Dia juga mengalami hal yang serupa dengan Bang Impat. Dia malah lebih parah, jualan nggak kira-kira. harga selangit kuota seuprit. Buset. 

Menurut anda, apakah tidak sebaiknya pemerintah mulai memperhatikan ini?. Katanya Indonesia pingin maju dengan internet, bahkan ada tuh kampung internet. Tapi mengapa biaya internet di Indonesia ini mahal sekali itu juga sudah dimain-mainin lagi oleh Op-nya. Ini namanya tidak sejalan. Alias tabrakan. Kadang saya berpikir, apa saya pindah saja kewarganegaraan ke negri Jiran agar internet bisa murah?. Tapi saya masih cinta Indonesia. Dan ingin maju dan besar di Indonsia. So buat Bang Isat dan kawan-kawan, pesan saya, jujur dong dari sekarang. Jangan morotin kita diem-diem mulu. Okeh?.

Post a Comment

2 Comments

  1. Biasanya ada regulasi yang mungkin saja sengaja ditutupi kepada konsumen, seperti contohnya pada kasus unreg tersebut. Tapi harusnya telepon ke CS-nya dulu minta informasi yang sangat jelas, biar nantinya nggak bingung lagi.

    Tumben nih komennya di tongolin Mas Ary, hahaha...

    Yang berwenang dalam hal ini ya Menteri kominfo atau apalah apalah itu namanya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya sudah kunjungi website resminya mas. Disana juga nggak ada informasi yang jelas mengenai layanan mereka. Seharusnya jika sistemnya memperbolehkan dua buah paket maka disediakan paket yang tanpa langganan. Sehingga kalau kita unreg, unregnya juga terpisah nggak bareng-bareng.

      Delete

Berkomentarlah yang baik dan sopan.
Jangan berkomentar diluar dari Topik (OOT)
Diharap untuk tidak menempelkan link dalam bentuk apapun.
Komentar dengan link akif maupun non-aktif tidak akan ditampilkan.
Terimakasih.