Boman dan Bungkus Gorengan

Boman pulang dari Jakarta untuk berlibur selama 2 hari di Bogor. Setelah satu bulan bekerja, kini saatnya dia menikmati waktunya bersama keluarga. Untuk pergi ke Bogor, dia naik Bus dari Tanjung Priok dengan ongkos sebesar Rp, 15.000. Sesampainya di Bogor dia langsung naik angkot jurusan Ciawi. Dan sampai di Ekalokasari Plaza, ternyata perutnya sudah menggigit baju. Dan setelah berjalan sebentar, dia menemukan penjual combro dan tahu pedas atau yang biasa disebut GEHU. 

Lumayan, Rp.10.000 untuk combro yang gurih dan lezat. Dia tidak langsung memakannya akan tetapi mengantonginya di tas dan segera mencari angkot 02 tujuan Pahlawan. Diperjalanan, Boman memakan satu persatu combro yang sudah dibelinya saat masih hangat.  Sampai pada combro yang ke 5, dia berhenti sebentar. Boman mengamati tulisan arab yang ada pada bungkus gorengan tersebut. Dia membukanya perlahan dan mengetahui bahwa itu adalah buku agama seorang pelajar. Tulisan arab tersebut berbunyi, Bismillahirohman nirohim. Al qoori’ah, mal qoori’ah .. naarun haamiyah.

Boman menjadi bingung apakah bungkus gorengan itu bakal dibuang atau disimpan?. Kalau dibuang ada bacaan ayat sucinya, dan kalau disimpan pun sudah tidak layak buat dipakai karena bekas minyak dan kertasnya berkerut. Lalu dia bertanya kepada gurunya mengenai bungkus gorengan tersebut. Kata gurunya, sebaiknya dibakar saja. 

Lalu timbul lagi pertanyaan dari benak Boman. Apa tidak dosa membakar kertas yang ada ayat suci Al-Qurannya?. Pak guru balik bertanya, “Memang Boman mau simpan?”. Tidak, kertanya sudah sangat kotor “Mau dibuang?. Tidak juga kan?. Nah, untuk perkara ini, kita berniat agar kertas tersebut tidak diinjak orang, masuk tempat sampah dan lebih buruk dari itu.  Karena bila disimpan pun juga sudah tidak layak, maka jalan satu-satunya adalah dengan membakarnya. Yakni memusnahkan dengan niat yang benar, bukan untuk merendahkan, menghina  atau ada unsur lainnya. Berbeda ketika Al-Quran tersebut pada kondisi yang sangat layak tetapi kita membakarnya, maka itu adalah dosa. Innama ‘amalu bin niyah, sesungguhnya amal itu tergantung dari pada niat.


Melalui cerita pendek ini, Boman ingin mengajak teman-teman  semua yang punya buku Agama untuk disimpan baik-baik. Jangan dikiloin dan buat bungkus gorengan ya. Terimakasih.

Post a Comment

4 Comments

  1. Boman hanyalah sebuah pengistilahan ya Mas. Pesannya jelas, jangan sembarang meletakkan potongan ayat Al-Qur'an, apalagi membuangnya sembarangan. Cuma sekedar masukkan, kalo bisa sertakan haditsnya juga, biar lebih shahih. Thanks... Nice sharing

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boman itu nama orang mas, dia tetangga saya. Tapi dalam cerpen ini, mungkin Boman itu saya sendiri. Sip. Insya Allah selanjutnya saya sertakan hadistnya.

      Delete
    2. Ooh beneran ada ya, saya pikir cuma tokoh fiktif. Lucu namanya xixixi

      Delete
    3. Hehe, begitulah. Sebenarnya orangnya juga nggak lucu. Hanya saja saya pakai nama dia karena kalau pakai nama maikel udah banyak dan pasaran, Boman biar ndeso tapi keren.

      Delete

Berkomentarlah yang baik dan sopan.
Jangan berkomentar diluar dari Topik (OOT)
Diharap untuk tidak menempelkan link dalam bentuk apapun.
Komentar dengan link akif maupun non-aktif tidak akan ditampilkan.
Terimakasih.