Senyum, tertawa, cekikikan sendiri


sumber foto : kabutpagi.wordpress.com



Entah dari mana datangnya pikiran ini, saya tidak pernah ingin dikira gila. Tapi nyatanya, banyak orang takut sama saya karena suka senyum, tertawa, cekikian kadang joget-joget pula. Sekilas mirip artis yang belakangan ini naik daun karena melepas jilbab ya?. No! saya bukan orang seperti itu. 

Berawal dari kesepian

Sejak kecil, saya memang tidak pernah banyak teman. Paling hanya satu dua dan tiga, itu pun saya berteman sejak kelas satu SD. Ya, memang saya pendiam bahkan bisa dibilang terlalu pendiam. Beberapa guru terkadang melihat saya yang jarang sekali bicara dikelas. Waktu itu pikiran saya hanya belajar saja. Tapi pujian dari guru membuat saya semakin senang diam. Ibu guru mengatakan "Biasanya anak pendiam itu pintar, air beriak tanda tak dalam". Beuh, cocok sekali dengan jiwa saya saat itu. Pintar,pendiam,cakep? tidak juga sih.. tapi paling tidak pernah ditembak seseorang saat pindah SD itu menandakan kalau saya laku ya? hehe. prikitieww. Yah demi mempertahankan gelar "pintar" akhirnya saya benar-benar diam. 

Sepulang sekolah biasanya saya membantu nenek "usung watu". Kalau diterjemahkan itu artinya menggotong batu. Hmm kalau "menggotong" kelihatannya sesuatu yang berat ya?. Tidak sih, itu tidak berat hanya batu-batu seukuran kepalan tangan orang dewasa saja. Mata pencaharian didesa kami belum begitu banyak sehingga apapun dilakukan agar bisa menghasilkan. Beberapa orang sering "ramban godong" artinya memetik daun (dalam jumlah yang banyak) nantinya daun tersebut dijual kepasar. 

Saat proses mengangkut batu inilah saya selalu berimajinasi. Pikiran saya waktu kecil selalu kemana-mana dan tak pernah berhenti. Terkadang nyanyi sendiri, berimajinasi percakapan dan sebagainya. Miris banget ga tuh?. hmm dibandingkan teman saya yang harus putus sekolah karena tidak punya biaya, nasib saya jauh lebih beruntung.Semoga kawan-kawan saya juga bisa sukses nantinya amiin.


Sampai besar kebiasaan masih dibawa

Kebiasaan saya yang sering ngomong sendiri inilah yang terkadang membuat saya cekikikan. Sereeem.. namun ternyata yang seperti saya ini banyak kok hanya saja frekuensinya masih rendah dibanding saya. Sebenarnya hal ini hanya terjadi jika saya sedang mengenang masa lalu. Salah satu yang paling kocak dan masih teringat dikepala saya adalah tingkah polah adik kelas saya yang konyol.

Dia menelpon perusahaan ayam goreng didepan teman-teman nongkrong dan berlaga nawarin "mau pesen apa?, sinih gua pesenin".

Halo?"
dijawab " Halo? Kfcek disini.."
"ada ayam ga?"
"ada pak, bapak mau pesan apa?"
"aduikeun deh jeung hayam aing".
aduin yuk sama ayam saya..
langsung dimatiin! tuuuuuut.


Bagaimana mungkin saya tidak cekikikan, saat naik kereta tidak ada teman ngobrol eh tiba-tiba mucul tuh lawakan adik kelas jadi deh cekikian sendiri. Untung saja ada Hp yang saya pura-pura lihat, sehingga mungkin prasangka orang "ni orang baca apaan sih".

Seperti apa diri anda?

Post a Comment

2 Comments

  1. Kayaknya mesti diperiksa y kang kalo kebiasaan begitu hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ni hehe.. tapi selama masih mau makan minum sholat nggak masalah kan? hehe kalau udah kayak gitu harus diruqyah tuh..

      Delete

Berkomentarlah yang baik dan sopan.
Jangan berkomentar diluar dari Topik (OOT)
Diharap untuk tidak menempelkan link dalam bentuk apapun.
Komentar dengan link akif maupun non-aktif tidak akan ditampilkan.
Terimakasih.