Keluargaku dan kucing peliharaan

Keluargaku dan kucing peliharaan


This is another story about me, and today i wanna tell you about my pets. Sedikit saja saya bicara Inggrisnya, karena saya juga belum pandai berbicara dalam bahasa Inggris.

Apakah anda punya kucing?. Kalau anda punya satu, berarti kita satu pikiran. Kucing itu lucu, imut dan menggemaskan bagi saya dan keluarga. Oleh sebab itu kami selalu memelihara kucing sejak tinggal di Bogor.

Kenapa harus kucing, tidak adakah peliharaan yang lain?. Kalau saya pelihara ayam, tidak mungkin saya elus-elus, lagi pula ayam bukan binatang peliharaan tapi lebih ke ternak mungkin ya?.  Lagi pula, ayam seenaknya sendiri. Ia suka buang hajat sembarangan dan frekuensi buang hajatnya ayam lebih besar dari kucing. Ayam juga sering lari ketika dikerjar, berbeda dengan kucing yang bila saya panggil "cek,cek,cek,cek" langsung menghampiri karena dikira saya mau memberi cicak.
Pokoknya, kucing itu peliharaan yang kami sukai.

Kucing pertama,

Kucing pertama milik saya namanya Temon puspitasari, bagus bener ya namanya?. Orang saja namanya Ponikem, Mukio, Mukalo, eh. Yaa pokoknya untuk ukuran kucing, namanya terlalu bagus deh. Kebetulan saat saya SD kucing peliharaan saya ini hilang entah kemana. Malam ada, pagi sudah tak meninggalkan jejak. Saya cari-cari kesemua tempat tidak ada batang hidungnya. Ya, akhirnya saya nyatakan kucing saya hilang. Good bye Temon, i love you full.


Kucing kedua,

Kucing kedua saya namanya Fredy. Yang ini bahkan lebih keren dari nama saya ^^. Yang menamainya bukan saya, tapi adik saya. Kenapa dinamai Fredy, itu karena sehabis lihat film Fredy and  Jashon dimana tokoh Fredy memiliki kuku yang tajam. Maksud saya pisau ditangannya ada banyak sehingga terlihat seperti kuku kucing.

Apa yang terjadi dengan kucing kami ini?. Dia berkhianat. Sudah kami perlihara baik-baik tapi keluyuran kerumah orang dan akhirnya diperlihara orang lain. Hmm sedihnya.. tapi sesekali dia balik lagi kerumah kami dengan muka ketakutan. Tapi kami tetap memberinya makan bila dia bertamu.

Kucing ketiga,

Kucing ketiga kami namanya  Frenklin. Kalau yang ini namanya seperti nama kura-kura yang difilm cartoon. Kalau tidak salah itu tontonan saya waktu SMK. Namanya tetap lebih bagus dari nama saya hehe. Yah pokoknya ini pemberian dari adik saya juga.

Frenklin ini cerdik sekali, dia bahkan bisa menirukan suara cicak. Pertama kali sih saya mellihat dia mau mengincar cicak-cicak didinding. Namun karena si cicak diam-diam merayap akhirnya franklin mengeluarkan suara cicaknya.. "cek,cek,cek". Awalnya orang serumah tidak percaya kalau si Frenklin bisa menirukan suara cicak, namun ketika ibu saya melihat aksi si franklin barulah semua orang percaya.

Apa yang terjadi dengan franklin?
Ini sedikit menyedihkan pemirsa, kucing saya keracunan. Entah makan apa dia, namun kami sekeluarga menemukan dia terkapar lemas tak berdaya dengan lendir dimulutnya. Sudah kami beri susu dan norit, namun nyawanya tidak terselamatkan. Karena kejadian ini adik saya bahkan sempat menangis dan mendekam dikamar. Keesokan harinya kami menguburkan franklin didepan halaman rumah. 
Good bye frenklin.

Kucing keempat,

Kucing keempat namanya Manis. Kucing ini didapat dari langganan ibu saya yang memelihara kucing hingga jumlahnya puluhan. Semuanya dimandikan dan sangat terurus. Suatu saat adik saya minta dibawakan kucing. Hmm lagi-lagi adik saya, memang yang paling suka kucing diantara keluarga saya adalah adik saya. Namanya Rizal Akmil Azaki, 16 tahun. Manis dipelihara sejak kecil. Benar-benar disayangi layaknya manusia. Dan setelah besar ia sering sekali punya anak. Terakhir kali sampai 4 bulan sekali. Kalau tidak salah baru saja melahirkan, dia sudah hamil lagi. Saya menyebutnya "super cewe cat".

Apa yang terjadi dengan Manis dan keluarganya?
Karena keputusan ibu saya yang sudah jengkel dengan anak kucing yang jumlahnya banyak dan mulai tumbuh besar, akhirnya dengan berat hati kami membuangnya. Kejam sekali.. tidak! kami membuanya ditempat yang tepat yang dekat dengan makanan dan jauh dari mobil dan motor. Yang jelas sampai saat ini kami yakin Manis masih hidup, karena terakhir kali ibu saya menemukannya dan membelikannya makanan.

Kucing kelima,

Kucing kelima namanya Oga. "wadaw". Yang ini dinamai oleh ibu saya sendiri. Ini adalah anak dari Manis yang sampai saat ini masih hidup. Sebenarnya dia juga pernah keracunan hingga nyawanya diujung tanduk. Namun oleh ayah saya diberikan Nourit, obat penawar segala racun dan akhirnya selamat. Karena lucunya dan tingkahnya yang menggemaskan Oga hampir mau diculik pemirsa. Hehe lebay ya?. Waktu itu oga mendekati orang-orang yang nongkrong di jalan kereta, lalu karena dia "manut" orang-orang tersebut mau membawanya.

Sebenarnya saya kurang setuju kalau dinamai Oga, saya takut nanti saya dipenjara gara-gara menamai kucing dengan nama artis. Saya menghilangkan "l" pada kata oga agar tidak menyinggung artis tersebut.
Saya harap sih yang ini awet sampai tua dan sehat selalu.

Anda akan sangat mengerti kenapa keluarga saya mengistimewakan kucing bila anda juga membaca


Post a Comment

4 Comments

  1. I like cat, tapi di rumah belum punya so ngiler deh ngeliat postingan ini hehe... Oya makasih udah follow blog saya, udah saya folback bos...

    Salam dari Pulau Dollar

    ReplyDelete
    Replies
    1. sip Abu Zaini.. makasih kunjungannya..
      Salam juga..

      Delete
  2. Replies
    1. Hehe wajar, saya aja geli sama cicak. Padahal kalo tak injek juga mati tapi kan kasihan.. mungkin itu karena trauma. Saya geli sama cicak karena dulu pernah lihat teman menguliti cicak.. Astagfirullah. Dan setelah itu saya pernah juga pas lagi sholat eh di sarung ada cicak.. hmmm geli. hehe

      Delete

Berkomentarlah yang baik dan sopan.
Jangan berkomentar diluar dari Topik (OOT)
Diharap untuk tidak menempelkan link dalam bentuk apapun.
Komentar dengan link akif maupun non-aktif tidak akan ditampilkan.
Terimakasih.