Penanganan Penyakit Scabies

Penanganan  Penyakit Scabies



Satu bulan yang lalu, tepatnya pada bulan Januari 2014 adik saya pulang berlibur dari pondok. Ia mengeluh menderita gatal-gatal disekujur tubuh. Namun setelah diolesi salep macam apapun ternyata tidak kunjung sembuh. Banyak sekali bintik-bintik kecil memerah ditangan, kaki, terutama dipahanya. Karena semakin parah akhirnya adik saya dibawa kedokter kulit dan divonis terkena scabies.

Taukah anda scabies itu? Scabies dalam bahasa jawa lebih dikenal dengan nama gudikan. Sebenarnya penyakit ini disebabkan oleh semacam tungau/kutu. Kutu tersebut bernama “Sarcoptes scabei” namanya memang keren. Tapi kalau sudah tertular siapapun bakal garuk-garuk, sampai seringnya menggaruk orang bilang seperti lagi main gitar. Kutu ini memang menyebalkan, masalahnya dia tidak akan mati begitu saja setelah diolesi salep ataupun dengan pengobatan oral. Hal ini dikarenakan dia memiliki siklus hidup. Berikut ini siklus hidup dari si kutu :

1.Kutu dewasa jantan dan betina melakukan perkawinan diluar kulit.
2.Setelah melakukan perkawinan kutu jantan biasanya mati dan si betinanya akan melubangi kulit.
3.Scabei betina menyebarkan telur sambil membuat terowongan dibawah jaringan kulit.
4.Telur akan menetas dalam waktu 3-5 hari dan menjadi dewasa dalam waktu 7-12 hari.

Gejala penyakit scabies 

Gatal-gatal pada kulit terutama disela jari, siku, selangkangan, dan lipatan paha. Munculnya bintik-bintik kecil yang kalau digaruk akan semakin gatal dan apabila berdarah akan mengering. Apabila bintik dibiarkan dalam waktu lama kemudian digaruk, ternyata tidak menimbulkan darah melainkan cairan putih/nanah. Gatal yang terjadi biasanya menyebar kesatu keluarga. Gatal akan semakin menjadi saat mulai malam hingga menyebabkan susah tidur.

Nah setelah tahu siklus hidupnya dan gejala penyakitnya,kita baru bisa melakukan pengobatan yang tepat agar cepat sembuh. Meskipun penyakit ini adalah penyakit yang bisa dibilang “tidak bisa langsung sembuh”. Dan memang benar adik saya saja berobat kedokter hingga 4 kali. Dengan total biaya lebih dari 500 ribu!, saya sendiri berobat sampai 3 kali menghabiskan 400 ribu! 

Selama pengobatan ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kutunya benar-benar mati yaitu :

  1. Adik saya mandi dengan menggunakan PK (Permanganas Kalicus), dilarutkan dengan air sebagi air untuk mandi.
  2. Sabun yang digunakan pun tidak boleh sembarang sabun. Sabun yang dipakai adalah sabun yang mengandung sulfur, Ibu saya beli dokter kulit sekitar Rp.50.000. Sebenarnya sih bukan sabun, tapi lebih tepatnya Bodyshower karena bentuknya cair.
  3. Semua pakaian yang adik saya pakai dicuci bersih dengan dipisahkan dari pakaian orang lain. Hal ini agar kutu skabei tidak berpindah tempat melalui pakaian. Lalu setelah dicuci bersih semua pakaian diserika bahkan kalau perlu sprei tempat tidurpun harus disetrika. Dan alas duduk/tiduran seperti karpet ataupun tikar dijemur terus, hal ini bertujuan agar si kutu mati. Dalam suhu 40-80 derajat kutu akan lebih cepat mati.
      
Nah.. Alhamdulillah adik saya selama satu bulan menjalani pengobatan sekarang ia sudah sembuh total. Namun perlu diperhatikan juga, bahwa penyakit ini menular. Sehingga saya sendiri bersama satu keluarga harus berobat dan melakukan apa yang dilakukan adik saya. Hal ini dikarenakan kalau hanya adik saya saja yang ditangani sementara yang lain tidak, maka itu percuma saja karena si kutu tetap hidup dalam kulit orang lain. Jadi kalau ada yang terkena scabies, sebaiknya cepat-cepat kenali tanda-tandanya dan pastikan berobat dengan tuntas.

Satu lagi, karena saya sendiri tidak tahan dengan gatalnya akhirnya saya memutuskan untuk memakai belerang (sulfur) dalam bentuk bubuk, yang saya dapat dengan cara menumbuk sulfur yang masih berbentuk batu. Anggap saja itu bedak dan Alhamdulillah gatalnya sangat berkurang.

Setelah artikel ini saya update ternyata masih banyak orang yang menderita skabies dan belum diberikan kesembuhan. Bahkan sampai saat ini dipondok tempat adik saya masih banyak santri yang terkena. Menurut saya bila sudah menjangkit banyak orang, harus dilakukan pengobatan menyeluruh. Karena penyakit ini disebabkan oleh kutu yang hidup, maka pencegahanya ya harus menjaga kebersihan diri.Usahakan juga jangan saling pinjam handuk. Karena handuk adalah tempat sempurna untuk bakteri berkembang biak.

Kemaren saya juga sempat kambuh lagi, entah dari mana dapetnya. Tiba-tiba pagi hari saya gatal-gatal namun saat ini saya sudah tau obat oles yang paling baik. Namanya scabimit, bisa dibeli di apotek seharga kurang lebih Rp.40.000. Penggunaannya dioleskan merata keseluruh tubuh untuk sekali pakai, oleskan terutama pada bagian yang gatal. Obat ini berguna untuk mematikan kutunya, mungkin efeknya akan sedikit panas atau gatal. Dan setelah dipakai selama 8 jam (dari sebelum tidur sampai pagi), paginya mandi yang bersih. Ingat hanya dipakai sekali saja, tunggu hingga satu minggu insyaAllah kelihatan hasilnya.

Pertama-tama bagian kulit yang ada kutunya akan berubah warna menjadi merah, setelah itu lama kelamaan menjadi hitam dan itu pertanda kutunya sudah mati. Namun sebaiknya anda punya cadangan scabimit karena kutu ini bisa berasal dari hewan (kucing atau anjing) biasanya kupingnya diserang sampai bulu-bulunya rontok semua dan juga menimbulkan luka. Waspadai kucing yang tidak mau diam (garuk-garuk terus) karena bisa jadi kucing anda terkena juga. Akan lebih baik dibawa kedokter hewan atau dimandikan sesering mungkin.

update 1 Oktober :  Setelah mengetahui bahwa ternyata blog ini masuk jajaran atas pada kata kunci penyakit scabies, saya beranikan untuk mengunggah gambar penyakit ini kepada anda. Kebetulan gambar ini adalah gambar yang sudah mulai sembuh pada tangan saya itu ada benjolan berair yang sudah menghitam.


Penanganan  Penyakit Scabies 2

Penanganan  Penyakit Scabies



Semoga anda yang sedang mengalami cepat disembuhkan oleh Allah, Ingat yang menyembuhkan bukan obat namun Allah lah yang memberikannya pada hamba yang selalu berikhtiar. Anda boleh jadi pasrah namun jangan lupa berikhtiar dengan mencari jalan keluar. Dan yakinlah bahwa anda akan sembuh.Terimakasih sudah mau membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.

sumber : Wikipedia,Sexualityandu.ca