Info
Menghitung biaya hidup di Jakarta
Hidup di Jakarta sebagai perantauan memang harus serba ‘hemat’.
Oleh karena itu, kita seharusnya bisa menghitung biaya hidup di Jakarta.
Sebab apabila kita tidak bisa menghitung biaya hidup di Jakarta, mungkin
semuanya jadi terasa serba susah. Sebagai seorang karyawan swasta bergaji
standar, saya mau berbagi sedikit tentang biaya hidup saya di Jakarta.
Sebelumnya, biaya hidup anda itu akan terasa ringan atau berat tergantung dari sebagai apa anda di Jakarta. Saya saat ini sebagai pekerja dengan Gaji UMR 2015 sebesar 2.7 Juta rupiah.
Dengan mengikuti jaminan sosial ini itu, maka gaji bersih yang kita
terima adalah sekitar 2.5 juta rupiah. Nah, dari sini kita akan hitung semuanya
detil.
Makan
Biaya makan adalah yang paling vital menurut saya. Kenapa?.
Karena kita sudah pasti makan 3 kali sehari. Dan kabar baiknya, makanan di
Jakarta itu murah. Biasanya di warteg menjual nasi, lauk pauk, sayur dan minum
tidak lebih dari 15 ribu. Saya pribadi keseringan bawa uang 10 ribu rupiah saja
untuk sekali makan. Itu sudah dapat nasi, sayur satu macam, lauk pauk dan air
berwarna (teh/kopi). Tergantung dari lauk pauk yang dipesan. Kalau makannya
ikan lele atau ayam mungkin harus 15 ribu.
Nah, karena melihat angka itu, saya jadi berpikir bagaimana
bisa lebih hemat?. Caranya, saya membeli magic com. Sebenarnya namanya bukan
magic com tapi rice cooker atau dalam bahasa Indonesia disebut penanak
nasi. Dengan membeli beras sendiri sekitar 18 ribu (2 liter) bisa dipakai
seminggu. Jadi tinggal beli lauk pauk dan macam-macam. Jadi lebih hemat 10
ribu. Kita hitung lagi ya. 20 ribu dikali 30 hari maka jadi 600 ribu rupiah.
Sewa Kost
Sewa kost itu juga sangat vital. Nggak ada tempat tinggal
artinya pulang pergi Jakarta Bogor. Bagi
yang numpang dirumah saudara atau meretua bersyukurlah anda karena biaya kost
anda jadi nol. Nah, buat yang ngekost, biaya sewa kost itu macam-macam. Ada
yang murah dengan kualitas yang murah. Ada yang mahal dengan kualitas mahal.
Nah orang Indonesia kebanyakan nyari yang kualitas bagus tapi pengennya murah. Itu
saya banget.
Dan saya Alhamdulillah dapat kost yang lega. Tapi diisi oleh
3 orang maka jadi sempit. Yang penting irit. Biaya sewa kostan yang aturan 500
ribu sekamar ditanggung bertiga jadi 200 ribu per kepala.
Baju
Baju sebenarnya tidak masuk dalam kategori apapun. Tapi
sebulan sekali tidak apa lah beli baju. Malu juga kalau jalan-jalan pake
bajunya itu-itu aja. Pengalaman saya dulu nggak enak sekali kalau tidak punya
kaos atau jacket padahal pergi ke puncak. Pake bajunya baju rumahan
(sehari-hari). Sepatu pakai sepatu kerja. Wah. Kurang perhatian sekali kan?.
Nah, minimal buat beli baju atau celana itu kira-kira 150 ribu.
Sabun dan Sampho (Body treatment).
Yang ini sudah umum. Nggak ada sabun mandi pake apa?.
Makanya bagi anak kostan seperti saya, pertama kali gajian yang dibeli adalah
sabun dan sampo. Kira-kira, seminggu habis satu batang. Jadi beli 4 batang
sudah cukup. Lalu samphonya beli yang
besar sekalian. Body treatment yang lain itu seperti odol (pasta gigi). Reksona
biar ga bau ketek. Listerin biar mulut bebas kuman. Dan mungkin parfum.
Semuanya kurang lebih 50 ribu rupiah.
Detergent +
pewangi
Mencuci baju juga kebutuhan kan ya?. Masak iya tidak
dicuci?. Nah, kalau beli sabun dan sampho sudah, berikutnya adalah detergent
dan pewangi. Kecuali kalau anda punya
mesin kucek otomatis dengan harga kilioan. Maka anda tidak perlu membeli
detergent atau pewangi. Karena mesin kucek otomatis tersebut juga pasti bisa
menjemur, menyetrika dan menatanya dengan rapih.
Kebutuhan tambahan
Kalau saya sendiri ya harus sedikit olahraga. Jadi kalau
beli yang besar itu sekitar 30 ribuan.
Nah, itu semua merupakan kebutuhan pokok yang wajib hukumnya
untuk dibeli saat gajian. Kalau ditotal jumlahnya sekitar Rp.1.030.000. (Satu
juta tiga puluh ribu rupiah).
Disini saya bengong sendiri. Kok besar sekali ya kebutuhan
saya?. Yah. Tidak apa-apa. Lanjut
Sebagai anak muda yang pengen bisa ini itu maka saya juga
mendaftar ke sebuah lembaga pendidikan dengan harga perbulan Rp.100.000.
Selanjutnya, saya juga butuh pergi kesana dan kesini. Kita
butuh refreshing ketempat hiburan. Jadi disisihkan sekitar 100 ribu
lagi.
Lalu, kita juga jangan lupa dengan investasi otak. Belilah
buku walau hanya satu buku per bulan. Buku akan menginspirasi anda dan membuat
anda bisa menelurkan ide-ide yang cemerlang. Jadi minimal budget untuk buku
adalah 100 ribu. Sudah. Itu
Sampai titik ini, maka gaji yang bisa saya simpan seharusnya
2,5 juta dikurangi 1.330.000 maka tinggal 1.170 ribu rupiah dan itu semua
ditabung.
Curhat dikit ya.
Meskipun hitungan saya seperti itu, tidak dengan kenyataan.
Saya bisa menabung 1.5 juta atau paling kecil 1.3 juta perbulan. Dari mana saya
dapat uang itu?. Diperusahaan saya bekerja saat ini ada uang makan dan
transportasi. Besarnya 117 ribu per minggu. Jadi ada tambahan 468 ribu rupiah.
Stop!. Diatas kertas memang begitu hitungannya. Tapi tidak
dengan kehidupan nyata. Artinya, mungkin saja saya hidup percis seperti yang
saya tulis disini, namun tidak dengan anda. Biaya hidup orang berbeda-beda
tergantung kebutuhan. Jadi silakan hitung sendiri.
Tujuan akhir dari perhitungan ini adalah bukan sekedar
penghematan. Tetapi lebih mengendalikan mana yang harus dibeli dan mana yang
tidak. Mana yang prioritas utama dan mana yang bukan prioritas. Saya bisa katakan
bahwa saya bisa saja menabung lebih banyak dan lebih besar bila saya memangkas
seluruh kebutuhan tambahan saya. Dan itu pernah saya lakukan. Tapi sumpah, itu
adalah pengalaman yang buruk. Mumpung masih muda, saya berpikir seharusnya
banyak yang boleh dan bisa kita lakukan.
Okeh, itulah sedikit perhitungan biaya hidup di kota
Jakarta. Apa anda lebih hemat?.
Post a Comment
10 Comments
siplah dengan menghitung kebutuhan hidup di jakarta maka 10 tahun mendatang akang bisa mencari istri kan tabungannya udah banyak
ReplyDeleteWah kalau istri rasanya mau cari sekarang juga nggak masalah kang karena tabungannya udah ada hehe.
DeleteMumpung masih muda mas banyakin nabung buat bekal dimasa depan karena kita nggak tahu perusahaannya masih tetap eksis atau tidak dulu saya juga kerja mas tapi sekarang wira usaha
ReplyDeleteBanyakin nabung dan coba usaha karena kalau perusahaannya collapse kan sudah siap. berati kita sependapat mas dwi.
Deletemakan nya mending dikurangin kaya saya hehehehe ,,, saya paham sekali artikel ini hahaha karna saya merasakannya
ReplyDeleteTapi setelah mengikuti gaya hidup sehat saya kadang maksain buat makan 3 kali sehari mas. Harus.Harus ngurangin tabungan ^^
Deletemakannya pake sayur saja mas,,, yang penting jangan yang instan
DeleteHaha berarti anda senasib sama saya mas tiap hari makanya pake tangan, piring, nasi sayur berkuah. Lauknya tempe. Wkwkwk.
DeleteEntah siapa yang pertama nyebut magic com, kayak nama domain ya...
ReplyDeleteItu sabun batangan habis dalam 1 Minggu??? Cepat sekali mas Ary...
Bersyukur masih bisa nyimpen ya mas. Mumpung masih Muda, nanti kalau sudah nikah, lain lagi ceritanya, bisa 3x lipat pengeluarannya
Haha. Magic com sepertinya memang nama domain mas hen.
DeleteIya. Kan saya mandinya di gosok2 ampe licin. Maklum masih perawan hehe.
Alhamdulillah.. nikah.. itu yang membuat saya ingin segera menghakiri hidup saya (berlama-lama) di perusahaan hehe. Karena ceritanya mungkin lebih sadis.
Berkomentarlah yang baik dan sopan.
Jangan berkomentar diluar dari Topik (OOT)
Diharap untuk tidak menempelkan link dalam bentuk apapun.
Komentar dengan link akif maupun non-aktif tidak akan ditampilkan.
Terimakasih.