Bahasa Inggris saya lebih baik dari teman karena nge-blog.

Blogging yang saya jalani ternyata tidak sia-sia. Terbukti saat ini kemampuan bahasa inggris saya bisa dikatakan meningkat berkat harus membuat artikel dalam bahasa inggris. Disaat teman saya harus belajar past tense, simple present tense, future tense, saya sudah sibuk bagaimana menyusun kalimat pembuka untuk blog dan sibuk ngotak-atik google translate. Walaupun bisa dibilang artikel banyak sekali salahnya, tapi paling tidak sudah bisa menulis artikel dalam bahasa Inggris saja sudah satu kemajuan.

ESL
ESL, youtube.


Hampir setiap minggu selalu saya sempatkan membaca artikel bahasa Inggris dari Hars Agrawal, Ceo dari Shoutmeloud.com, serta saya sempatkan pula untuk menonton animasi untuk mempermudah saya dalam listening. Saya tidak menyangka hanya melakukan dua buah hal kecil ini ternyata memberikan efek yang luar biasa. Dulu saya sama sekali tidak paham maksud dari sebuah artikel yang ditulis dalam bahasa Inggris, lambat laun saya sekarang mulai mengerti. Menurut saya, ini kemajuan yang tidak disadari.

Ada 5 hal yang saya lakukan, yang membuat bahasa inggris saya lebih baik dari teman saya.

  1. Membaca artikel bahasa Inggris.
  2. Menulis artikel bahasa Inggris.
  3. Mendengarkan ESL, suatu program latihan bahasa inggris yang sifatnya gratis. Ada di youtube.
  4. Latihan berbicara.
  5. Bernyanyi. Tentunya yang bahasa Inggris.
Saya mengikuti saran dari Niharika, guru bahasa Inggris saya dari youtube. Hehe. Sebetulnya ada satu lagi, yakni bercakap-cakap dengan teman dengan menggunakan bahasa Inggris. Yang ini, kadang teman saya yang lebih jago membuat saya pusing hehe. Sedangkan teman yang kurang jago bisa saya buat pusing. Persis seperti pusingnya Zaskia oleh bahasa Inggris mantan pacarnya. Saya ngomong apa saja dia tetap bingung.

Diluar semua itu, tuntutan pekerjaan lah yang sebenarnya telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan kita dalam menguasai bahasa asing. Seperti dalam buku mimpi sejuta dolar yang sudah saya ulas disini

Merry didalam bukunya mengatakan bahwa kemampuan bahasa Inggrisnya menjadi benar-benar baik karena dia setiap harinya harus memaksa diri untuk menyetop 20 orang menggunakan bahasa Inggris. Dalam setahun, ia sudah trampil berbahasa Inggris.

Sama seperti teman sekelas saya yang dulunya tidak bisa berbahasa jawa. Tapi karena tuntutan dia harus mengerti bahasa jawa di sekolah kami, maka dalam 3 bulan!, ya tiga bulan saja dia sudah mulai bisa bercakap-cakap dengan teman memakai bahasa jawa.

Saya sendiri mengalami pemindahan dari SDN Sidorejo II di Ngawi ke SDN Layungsari 1 di Bogor pada saat naik kelas 6. Dalam setahun, paling tidak saya sudah bisa bilang “Arek kamana?”. Dan mampu menerjemahkan maksud dari teman saya yang berkata “Arek kaditu, rek ulin”. Disini saya berpikir, jika saya  punya komunitas yang mampu berbahsa asing dengan fasih, pastilah dalam setahun saja kemampuan bahasa asing saya juga berkembang pesat.

Yang kedua adalah komunitas/lingkungan. Saya yakin ini punya pengaruh dahsyat bila benar-benar mau menguasa bahasa asing. Ketika kita berada dilingkungan yang mayoritas berbahasa Papua, maka dengan sendirinya, otak kita akan merekam gaya bicara orang papua, dan kita akan mengikutinya.  Kalau tidak salah beberapa orang pernah berkomentar untuk mengambil kursus di kampung Inggris Pare. Pastinya lingkungan sana akan membuat kita lebih cepat menguasai bahasa Inggris karena mayoritas orang disana juga menggunakan bahasa Inggris.

Jika tidak bisa pergi ke Pare, minimal kita harusnya mengambil kursus di mana saja. Dengan begitu progress kita jadi terarah dan terpantau. Nah, kalau tidak ada biaya, maka pilihannya ya hanya pada 5 hal yang saya lakukan itu. 

Post a Comment

4 Comments

  1. Menurut saya pribadi yang paling joss ya ngomong langsung sama orang bule atau pakle, hehehe... Dan juga jangan lupa pelajari tensesnya juga yya...

    Tapi 5 hal di atas juga bisa diterapkan kok, asal ada niat aja ya mas Ary

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul, jadinya kita sama saja pergi kursus / berkumpul dengan komunitas yang memang mayoritas pake bahasa Inggris. Saya juga gitu Mas Hend, nggak punya modal selain 5 modal diatas.

      Delete
  2. 5 hal tersebut sering saya lakukan tapi sepertinya belum ada kemajuan berarti,,, nilai TOEFL saja masih kurang memadai :(

    ReplyDelete

Berkomentarlah yang baik dan sopan.
Jangan berkomentar diluar dari Topik (OOT)
Diharap untuk tidak menempelkan link dalam bentuk apapun.
Komentar dengan link akif maupun non-aktif tidak akan ditampilkan.
Terimakasih.