Akibat tidak melakukan backup data berkala

Melakukan backup data berkala seharusnya sudah menjadi agenda rutin didalam dunia kerja. Apalagi jika data yang dibackup tersebut sangat penting. Minimal sebaiknya dilakukan backup terhadap data tersebut setiap hari setelah selesai bekerja. Namun tidak bisa dipungkiri, banyaknya pekerjaan terkadang membuat kita lupa melakukan proses yang mudah ini dan menempatkan file kita dalam bahaya.

Backup data bisa diartikan menggandakan data dan menyimpannya ditempat yang aman dan tersendiri. Artinya, percumah jika kita mem-backup data tetapi menyimpannya ditempat yang sama. Itu hanya membuat ruang penyimpanan semakin penuh saja. Tujuan dari dilakukannya backup adalah agar jika data A hilang dari ruang penyimpanan A maka kita masih punya data A yang telah di copy dan disimpan diruang penyimpanan B atau C. 

Seperti yang kita ketahui kalau komputer atau perangkat apapun yang memiliki sistem operasi pastilah dapat terserang virus atau masih ada kemungkinan untuk mengalami kehilangan/kerusakan file. Sehingga adalah langkah bijak jika kita mengamankan file tersebut ditempat terpisah.


disket jadul


Backup data dapat dilakukan terhadap semua file tanpa kecuali. Bahkan jika perlu, aplikasi di smartphone kita juga sebaiknya di-backup. Banyak sekali aplikasi yang tersedia di playstore dan dapat didownload secara gratis semisal backapp. Lalu bagaimanakah prosesnya?. Di Google sangat banyak artikel yang menjelaskan bagaimana cara mem-backup data. Jadi silahkan cari saja. Disini saya hanya ingin bercerita tentang pekerjaan saya yang lupa di-backup dan akhirnya semua kalang kabut. 

Dimulai dari data ms.excel tentang daftar pekerjaan. Data ini digunakan hampir setiap hari dan peranannya vital. Data ini hilang karena hardisk (ruang penyimpanan) rusak. Belum sempat di-backup. Akhirnya harus mengetik ulang semuanya. Padahal untuk satu jenis pekerjaan saja diperlukan waktu sampai satu minggu. Hemz..

File TIFF dengan ukuran sudah sampai 19 GB lebih, hilang. Yang ini juga sangat parah. File ini digunakan untuk melakukan pembuatan plate. Beruntung masih ada file PDF dari TIFF yang hilang tesebut. Jadi masih bisa tertolong. Jika tidak ada mungkin mesin tidak bisa beroperasi. Dan hasil akhirnya perusahaan merugi.

Nah, belajar dari pengalaman saya dan rekan kerja. Sebaiknya backup itu dilakukan berkala. Misalnya satu minggu sekali. Memang prosesnya sangat lama untuk data yang besa,r tetapi nantinya  itu sangat membantu jika terjadi kehilangan/kerusakan file. Semoga bermanfaat.

Post a Comment

6 Comments

  1. Back up data memang penting mas apalagi buat blogger saya pernah nulis draft beberapa artikel dan gambarnya eh tahu tahu hardisknya rusak hilang deh semuanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas Dwi, kalau nggak di backup susahnya dibelakang.. Data blog juga emang sebaiknya diback-up takutnya nanti kena banned.

      Delete
  2. Kalau saya biasa back up data pakai google drive mas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak Dewi, saya paling kalau datanya kecil dan penting baru dibackup di google drive atau biasanya ziddu. Banyak sih pilhannya, kalau datanya terlalu besar tetep pake hardisk.

      Delete
  3. Wah ternyata fatal banget ya Mas. Memang benar, back up data penting banget, biar gak kerja dua kali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mas Hendra, kalau tidak di backup itu bisa repot sekali saat data hilang. Kalau hilang uang mah masih bisa dicari, kalau yang hilang data (terhapus/rusak) ya sudah amsyong.

      Delete

Berkomentarlah yang baik dan sopan.
Jangan berkomentar diluar dari Topik (OOT)
Diharap untuk tidak menempelkan link dalam bentuk apapun.
Komentar dengan link akif maupun non-aktif tidak akan ditampilkan.
Terimakasih.