Renungan
Apa yang anda petik dari hujan?
Hujan adalah rahmat. Setuju?. Hujan adalah rezki bagi setiap mahluk hidup. Setuju?. Hujan akan menjadi bencana kalau tidak disyukuri. Semoga anda setuju lagi untuk yang ketigakalinya..
Kawan,
hari ini hujan lagi.
Aku tak bisa keluar rumah.
Jika hujan tidak reda
mungkin rizki-Nya
akan turun esok pagi,
semoga..
Sebagai pedagang, kedua orang tua saya selalu mengalami yang namanya kehujanan. Terkadang saat menulis ini pun ada setitik air yang tiba-tiba membasahi mata ini. Rasanya sangat berdosa kalau saya menyakiti hati mereka dengan tidak menjadi orang yang benar-benar "jadi". Tahukah anda, jika setiap hari hujan maka pedagang gorengan, pedagang jamu, pedagang mie dan semua orang yang berprofesi sebagai pedagang akan mengalami suasana seperti kata-kata diatas. Terkadang mereka mengeluh kepada Allah, "duh.. hujan lagi ya Allah..". Sering sekali saya dengar celetuk dari ibu saya saat-saat seperti itu. Maklum, beliau adalah pedagang yang semangatnya selalu 45, dan bekerja seperti masih usia 17-an. Terkadang walau hujan, ibu saya nekat pergi dengan payung yang hanya cukup untuk menutupi setengah dari tubuhnya. Saya sendiri heran mengapa tidak membeli yang lebih lebar?.
Kini, saya mengerti mengapa beliau selalu begitu. Ibu saya punya 3 orang anak yang kalau ia tidak keluar berdagang, maka tidak ada uang jajan esok hari. Terimakasih ibu..
Kawan,
rezki itu ada,
dia pasti turun untukku
dan keluargaku.
Semoga hujan lekas reda
supaya aku bisa mencari
gelas-gelas rejeki dari Allah.
Amiin
Teman, saya pernah sakit hati sekali ketika keponakan saya yang baru saja lulus dari SD, ayahnya harus dirawat dirumah sakit. Anda mungkin tahu apa yang terjadi setelahnya. Benar kawan, ayahnya yang selalu bekerja mencari nafkah untuk kedua buah hatinya harus menutup mata untuk selamanya. Hmm sediih rasanya kehilangan orang tua. Saya saja tak kuat menahan derasnya air mata saat mendengar berita tersebut. Hal ini adalah sebagai contoh terbesar bagi saya, bahwasanya ayah itu bekerja keras. Hujan diterjang, panas terik menyengat kulit dianggap sebagai penguap rasa lelah. Semuanya dilakukan seorang ayah untuk anaknya. Akan sangat berdosa jika anda berani kepada ayah anda, anda mungkin harus merasakan apa yang keponakan saya rasakan agar anda tahu betapa berat pengorbanan seorang ayah untuk kita hingga harus terbaring dirumah sakit dan meninggalkan semuanya. Anda tentu tidak mau bukan?.
Kawan,
esok akankah anaku bisa tersenyum?
kini aku berteduh
sekedar menghindari basah
air hujan yang terus turun
Tuhan, deraskanlah hujan ini.
semoga rizkimu akan turun
kepada semua mahluk
termasuk hamba.
Amiin
CUKUP! anda tidak perlu bersedih dengan semua kata diatas. Itu hanya gambaran bahwa disaat hujan, disaat kita bisa duduk nyaman, memeluk bantal guling. Diluaran sana ada orang yang berjuang untuk kita. Jangan mengeluhkan hujan, mungkin pohon sudah berdoa bertahun-tahun dan meminta minum kepada Allah dan baru saat itu dikabulkan. Jadi, semoga kita menghargai rizki tersebut dan juga semakin mencintai orang tua.
Post a Comment
2 Comments
Hujan itu memang anugerah uhan.
ReplyDeletekita harus tetap mensyukurinya..
ketika hujan dan banjir tak lain itu ulah manusianya sendiri.
Hujan adalah suatu anugrah yang diberikan oleh tuhan, semua mahluk menantikan hujan manusia hewan bahkan tumbuh-tumbuhan, ketika musim panas melanda hujan bagaikan teman yang lama hilang, kedatangannya selalu di nanti-nanti
ReplyDeleteBerkomentarlah yang baik dan sopan.
Jangan berkomentar diluar dari Topik (OOT)
Diharap untuk tidak menempelkan link dalam bentuk apapun.
Komentar dengan link akif maupun non-aktif tidak akan ditampilkan.
Terimakasih.