kesehatan
Awas BAB berdarah
Buang air besar berdarah |
Mengapa BAB saya Berdarah?
Darah yang keluar dari dalam tubuh tentu bukan pertanda
baik, termasuk jika keluar bersamaan saat buang air besar. Keluhan ini bisa
dialami oleh siapapun termasuk anak-anak. Buang air besar berdarah atau
hematochezia melena menunjukkan adanya pendarahan disepanjang saluran
pencernaan, mulai dari lambung, usus, hingga anus.
Gejala ini juga bisa menjadi tanda berbagai jenis penyakit
yang mmengenai saluran pencernaan. Mulai dari wasir, infeksi seperti colitis,
polip, atau tuberculosis (TBC) saluran cerna , atau yang paling menakutkan
adalah penyakit usus besar yang dikenal dengan kanker usus.
Untuk mengetahui penyebab pasti masalah ini antara lain
perlu dilakukan prosedur pemeriksaan melalui endoskopi : prosedur medis,
mengamati organ tubuh manusia melalui kamera super kecil yang dapat masuk
kedalam tubuh untuk lambung dan usus.
Gangguan buang air berdarah paling mudah diketahui dari
karakteristik feses.
Jika feses berwarna merah segar dan menetes darah,
kemungkinan sumber pendarahan berasal dari anus atau saluran cerna bagian bawah
yang dapat disebabkan oleh hemeriod (Wasir) tatu fissure ani (luka atau lecet
dianus karena BAB yang keras).
Bila feses bercampur darah yang berwarna merah kehitaman
(pseudo-melena), maka sumber pendarahan berasal dari usus dan kolon. Biasanya
disebabkan oleh polip, radang (colitis),
kanker, atau usus yang melintir karena tekanan berat, tumor diusus halus atau
adanya ganggugan pembuluh darah.
Apabila feses berwarna hitam gelap (melena) , sumber pendarahan
biasanya berasal dari lambung. Ulkus peptic adalah adanya ulkus (luka) didaerah
lambung dan usus bagian atas (duodenum). Kondisi tersebut biasanya terjadi pada
penderita maag.
Jika gangguan disertai gejala lain seperti demam, diare,
muntah, atau buang air besar berlendir biasanya menunjukan adanya infeksi
disaluran pencernaan seperti disentri yang sering terjadi pada anak-anak,
balita dan bayi.
Pada dasarnya gangguan buang air besar berdarah adalah
sebuah gejala adanya penyakit lain. Hal ini disebabkan karena kurangnya
konsumsi serat dalam bentuk sayur, buah ataupun biji-bijian dalam jangka waktu
pendek maupun jangka panjang. Contoh, luka pada lambung karena meningkatnya
asam lambung sebenarnya dapat dicegah dan dinetralisir dari basa yang
terkandung dala sayur, buah atau biji-bijian. Sedangkan bekas luka pada saluran
cerna dapat diperbaiki dengan enzim atau getah dari ketiga bahan tersebut.
Kondisi yang sama juga dapat terjadi pada bagian usus sampai anus.
Hindari beberapa hal berikut agar terbebas dari gangguan
buang air besar :
- Terlalu lama duduk.
- Memberi tekanan langsung pada anus.
- Menahan nafas bila harus mengangkat beban berat.
- Mengabaikan batuk yang terus menerus atau berlebihan.
- Usahakan teratur BAB tanpa diare dan sembelit/ mengejan saat BAB.
- Konsumsi daging berlebihan dan tidak diimbangi dengan konsumsi serat pada sayur atau buah.
Terimakasih sudah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat.
sumber : Global Network Magazine
Post a Comment
2 Comments
Makasih artikelnya bermanfaat sekali dan semoga semakin sukses.
ReplyDeleteAmin ya Rab, makasih sudah berkunjung.
DeleteBerkomentarlah yang baik dan sopan.
Jangan berkomentar diluar dari Topik (OOT)
Diharap untuk tidak menempelkan link dalam bentuk apapun.
Komentar dengan link akif maupun non-aktif tidak akan ditampilkan.
Terimakasih.