Simulasi macet pertigaan empang Bogor

Macet adalah arus lalulintas yang tersendat, tidak lancar dengan frekuensi tertentu. Semua orang benci macet, semua ingin lalu lintas yang lancar tapi tidak semuanya mau membuat lancar lalu lintas. Mungkin anda salah satunya?. Bisa jadi. 

Sebenarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi lancarnya lalu lintas. Diantaranya yaitu volume kendaraan, lebar jalan, dan ketertiban. 

Poin 1. Saya akan menggambarkan lalu lintas seperti sebuah selang yang digunakan untuk mengalirkan air, bila selang mampu dialiri air 10 liter selama 4 menit maka dalam satu menitnya ada 2,5 liter air yang mengalir melalui selang tersebut. Artinya bila volume air ditambah maka waktunya juga akan bertambah dikarenakan kapasitas dari selang tersebut hanya 2,5 liter air dalam satu menit. Lebih dari itu mungkin selang akan melar.

Poin 2. Selang dapat diperbesar. Lebar jalan juga bisa diperlebar, namun jika arus lalu lintas melebihi batas tetap saja akan terjadi keterlambatan.

Poin 3. Ketertiban, hanya ini yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari macet. Meski volume melebihi batas masih dimungkinkan untuk air mengalir, namun bila air yang mengalir melalui selang bertabrakan? hasilnya tidak akan lancar kan?

Mengapa saya menulis simulasi ini?

Anda tahu dahulu Bogor disebut kota indah sejuk nyaman?. Sekarang bandingkan?. Tidak sesejuk dulu dan tidak senyaman dulu. Baik dari segi suhu udara yang semakin panas disiang hari dan kemacetan dimana-mana yang membuat saya terkadang malas untuk pulang ke Bogor. Bayangkan saja, butuh waktu 2 jam untuk sampai dirumah dan itu semua dikarenakan macet yang tidak jelas. Ya, macet yang tidak jelas apa sebabnya. Tiba-tiba saya dapati macet hingga 1 Km. Saya bahkan pernah ketiduran di angkot dan kembali lagi kearah stasiun, bangun-bangun saya sudah ada di depan BTM. Kesal? jelas sekali saya kesal, saya hanya heran mengapa macet sepanjang ini tidak ada sebabnya?.

Solusi?

Dengan membuat simulasi sederhana ini semoga para pengendara bisa lebih tertib berkendara. Karena hanya ini saja solusinya tidak ada cara lain lagi. Sekarang ini satu keluarga bahkan bisa memiliki motor lebih dari 2, kemana-mana pakai sepeda motor padahal jaraknya cuma 30 M saja. Ini juga merupakan salah satu perilaku hidup boros dan tidak sehat. Mengapa tidak sehat? jawabanya ada di posting selanjutnya. Silahkan kurangi kendaraan bermotor atau paling tidak diperkirakan sesuai kebutuhan.

Simulasi 1


simulasi 1 lancar


Pada simulasi pertama ini bagian hitam adalah lampu lalul intas dan bagian yang dicegatnya. Lampu lalu lintas akan mengendalikan arus seperti halnya keran air yang mengendalikan arus air. Agar lalu lintas lancar kita harus berhenti saat lampu berwarna merah dan jalan ketika lampu berwarna hijau




Simulasi 2


simulasi 2 lancar



Simulasi kedua, angkot 14, 03 dan kendaraan pribadi dari arah pancasan menuju pahlawan bersamaan dengan itu angkot 04, 04a dan 02 menuju arah yang sama. Sementara dari arah pacasan/Ci Bereum angkot 18 dan kendaraan lainnya menuju Bogor (kota). Jika simulasi ini benar maka arus lalu lintas lancar.

Simulasi 3

simulasi 3 lancar

Simulasi ketiga, dari arah BTM dan Bogor angkot 03, 18 dan kendaraan pribadi menuju arah pancasan dan ciapus. Dari arah ciapus adalah arus baliknya yang menuju BTM. Dari BTM dan Bogor pada saat yang bersamaan angkot 04, 04a dan kendaraan lainya menuju pahlawan. Dari arah Pahlawan angkot 14 menuju pasir kuda melalui pancasan. Jika simulasi ini tepat, maka lalu lintas juga akan lancar.


Simulasi 4.

simulasi 4 lancar


Pada simulasi ini, arus tetap lancar jika dan hanya jika angkot yang menuju pahlawan tidak menyerobot. Sementara angkot yang menuju BTM juga tidak mengetem.

Simulasi terakhir MACET parah!


Macet total


1. Lampu untuk warna orange (angkot 03,18 dan kendaraan pribadi) tidak sabar dan mencoba menerobos lalu lintas.
2.Angkot 02,01, kendaraan pribadi berhenti sejenak didepan lampu merah untuk mendapatkan penumpang atau menunggu seseorang.
3. Hanya karena keinginan penumpang penuh dan ketidaksabaran, semua orang harus berhenti sampai 15 menit bahkan hingga 1 jam. Hanya karena tidak mau membayar "antri" semua orang "mengantri" dan tidak kebagian jatah.

Kesimpulan simulasi.

SABAR DONG! JALAN BUKAN MILIK SENDIRI! HARGAI PENGENDARA LAIN DAN WAKTU ORANG LAIN! terimakasih..

Post a Comment

0 Comments