Lirik Sholawat Nariyah

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT.

Beberapa waktu ini, saya mendapatkan kebingungan atas lirik sholawat nariyah. Saya ingin mempostingnya namun tidak jadi, meski demikian setelah berfikir panjang akhirnya saya mempostingnya juga. Kebingungan saya berawal dari dilarangnya sholawat nariyah ini, padahal beberapa ulama tetap membaca sholawat ini yang saya yakini bahwa kalau anda beragama Islam maka anda pasti pernah setidak-tidaknya satu kali mendengar sholawat ini. 

Bahkan sholawat ini pernah dipopulerkan oleh H.Waffiq Azizah yang merupakan idola saya. Disetiap hari kamis malam jum'at setelah selesai Yasinan biasanya dikampung saya juga selalu membaca sholawat ini. Lalu sebenarnya apa yang menyebabkan sholawat ini menjadi buah bibir banyak orang? Mari kita lihat dulu lirik sholawatnya berikut ini : 





yang bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia artinya sebagai berikut :

Ya Allah, berikanlah shalawat yang sempurna dan salam yang sempurna kepada Baginda kami Muhammad yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan) dan dibebaskan dari kesulitan. Dan dengannya pula ditunaikan hajat dan diperoleh segala keinginan dan kematian yang baik, dan memberi siraman (kebahagiaan) kepada orang yang sedih dengan wajahnya yang mulia, dan kepada keluarganya, para shahabatnya, dengan seluruh ilmu yang engkau miliki.

bila dilihat dari segi bahasa maka memang ada kejanggalan pada kalimat "yang denganya terlepas dari ikatan dst" inilah yang dipermasalahkan oleh beberapa ulama. Sehingga sebenarnya apabila dibaca hingga kata Muhammad saja menurut saya tidak ada masalah. Kata penghubung "yang dengannya"  seolah menjadikan Nabi Muhammad sebagai pelepas kesulitan dsb.

Saya  pernah bertanya kepada guru mengaji saya tentang sholawat nariyah yang dilarang beberapa ulama. Atas jawaban belilau saya menyimpulkan bahwa, "Islam itu layaknya pohon yang besar, pohon itu ditopang oleh banyak sekali akar dimana saat terjadi guncangan maka akar-akar tersebut akan menahan satu sama lain. Tidak ada dari akar-akar tersebut yang saling menjatuhkan, semuanya bersatu untuk satu tujuan". 

Sehingga saya pribadi tidak bisa memihak yang mana. Dan setelah berjelajah didunia maya ini pun ternyata sholawat ini menjadi bahan pembicaraan para alim. Beberapa orang alim menjadi A dan sebagian menjadi B, saya hanya melihat sisi positif dari para alim C yang menyerukan perdamaian dan menuntut ilmu yang lebih tinggi lagi. Karena sesungguhnya ilmu yang saya miliki ini hanya selebar daun kelor, maka jalan terbaiknya adalah menuntut ilmu lagi.



Wallahu a'lam bisshowab.




Post a Comment

1 Comments

  1. Ya 👍 iya lah dengannya kita meminta syafaat, mau apa ℓαƍɪ̣̇ ...:) pak

    ReplyDelete

Berkomentarlah yang baik dan sopan.
Jangan berkomentar diluar dari Topik (OOT)
Diharap untuk tidak menempelkan link dalam bentuk apapun.
Komentar dengan link akif maupun non-aktif tidak akan ditampilkan.
Terimakasih.